GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

SEMOGA TUHAN YANG DIMULIAKAN

Terpublikasi Fri, 31 Mar 2017   

oleh:

1 Raj. 17: 17-24; Kis. 20: 7-12

1 Raja-raja 17:18 (TB)  Kata perempuan itu kepada Elia: "Apakah maksudmu datang ke mari, ya abdi Allah? Singgahkah engkau kepadaku untuk mengingatkan kesalahanku dan untuk menyebabkan anakku mati?" Itulah perkataan janda Sarfat yang telah menolong Eli ketika ia mendapati anaknya sakit. Jika kita mengalami sakit atau kemalangan bagaimanapun bentuknya, bukankah kata-kata seperti janda sarfat itu yang kita ucapkan? Kita berusaha mencari apa salahku? Apa salah keluargaku? Karena kita terbiasa curiga bahwa ada hal-hal yang kurang dan salah pada diri kita padahal bulankah dalam hari-hari ini kita diajar untuk melihat dari sisi: "Tuhan dimuliakan melalui apa yang aku alami". Paradigma baru ini tidak mudah untuk dipahami sekaligus tidak mudah untuk menggerakkan kehidupan kita.

Kita seringkali kurang percaya, dan menghendaki Tuhan melakukan seperti yang kita kehendaki, bukan seperti yang Dia kehendaki dalam hidup kita. Hal yang sama terjadi kepada Eutikhus yang mati karena terjatuh dari lantai tiga. Ketika Paulus berusaha untuk menolongnya, banyak orang menjadi ribut. Apa yang mereka ributkan? Tidak ada yang tahu. Namun sangat mungkin terjadi perdebatan:"mati atau tidak?", dan dengan kuasa Alah maka Allah menghidupkan anak muda ini. Percaya  bukan hanya sekedar di mulut kita. Percaya mestinya juga mengingat bahwa "Tuhan dimuliakan melalui apa yang kita alami", sekalipun mungkin itu pahit dan menyedihkan.