Amos 5: 18-24; Mazmur 70; 1 Tesalonika 4: 13-18; Matius 25: 1-13
Selamat hari Minggu.
Ketika kita membaca Amos 5 : 18-20, tentu kita merasa heran, mengapa dikatakan kedatangan Tuhan sebagai kegelapan dan menakutkan? Bukankah kedatangan Tuhan seperti kedatangan mempelai laki-laki yang menjemput mempelai perempuan (Mat. 25 : 1-13). Kedatangan Tuhan sesungguhnya memang menyenangkan, bagi mereka yang siap sedia. Gadis-gadis yang bijaksana senang karena kesiapannya, mereka masuk ke ruang perjamuan kawin dan yang bodoh tidak sempat masuk (Mat. 25 : 10). Maka pastilah yang dikatakan penulis kitab Amos: kedatangan Tuhan menakutkan karena umat Israel tidak siap menjadi umat yang benar.
Karena itu, bagi kita yang percaya, 1 Tesalonika 4:16-18 (TB) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. Karena itu hiburkanlah seorang akan yang lain dengan perkataan-perkataan ini.
Tidakkah kita akan menyukai kedatangan Tuhan karena kita siap sedia?
Doa :
Jemaat yang sudah melakukan ibadah onsite.