Yes. 66:1-13; 1 Kor. 10:23-11:1
Pertobatan! Itulah harapan Tuhan kepada umat Israel yang mengharapkan pemulihan Tuhan. Tak ada gunanya mereka membangun kembali Bait Allah tanpa perubahan sikap hidup mereka sebagai umat Tuhan. Tak ada gunanya mereka mempersembahkan kepada Tuhan suatu korban namun tangan mereka masih berlumuran dosa. Tuhan bukan Tuhan yang miskin atau patut dikasihani. Yang perlu kita lakukan adalah memberi rasa hormat kepada-Nya: Yesaya 66:1 (TB) Beginilah firman TUHAN: Langit adalah takhta-Ku dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku; rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, dan tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? Oleh karena itu hidup ini hendaklah mencerminkan pertobatan itu. Yang penting bukan seberapa megah tempat kita menyembah kepada Tuhan. Yang penting adalah seberapa besar pertobatan kita kepada-Nya. Ini termasuk sikap kita kepada saudara yang lemah. Paulus mengingatkan jemaat di kota Korintus supaya mereka mempertimbangkan sikap mereka supaya tidak melemahkan saudara yang masih baru bertumbuh iman percayanya; 1 Korintus 10:31-32 (TB) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. Saling menjaga, saling menguatkan dan meneguhkan iman satu dengan yang lain patut kita lakukan dalam kehidupan kita supaya kita bisa mencapai pertumbuhan iman bersama sebagai umat Tuhan.
Dan Paulus menjadikan hidupnya sebagai teladan: 1 Korintus 11:1 (TB) Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus.