Kisah Para Rasul 9 : 1-20; Mazmur 30; Wahyu 5 : 11-14; Yohanes 21 : 1-19
Selamat Minggu Paskah ke-3
Jalan hidup manusia, siapa yang bisa mengetahuinya? Tak seorangpun yang tahu jalan hidupnya sendiri, apalagi orang lain. Begitu juga Saulus, seorang yang membawa surat dari Mahkamah Agama untuk menangkap dan membawa mereka dari Damsyik ke Yerusalem untuk dibunuh. Namun di tengah perjalanan, Tuhan menyapa dia dan mempertemukannya dengan Ananias. Ananias yang tahu siapa dan untuk apa Saulus datang ke Damsyik berkata: Kisah Para Rasul 9:13-16 (TB) Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem. Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel. Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."Tuhan sendiri yang akan menjadikan Saulus sebagai alat di tangan-Nya. Saulus menjadi saksi dan memberikan kesaksian tentang Yesus. Kisah Para Rasul 9:19-20 (TB) Dan setelah ia makan, pulihlah kekuatannya. (9-19b) Saulus tinggal beberapa hari bersama-sama dengan murid-murid di Damsyik. Ketika itu juga ia memberitakan Yesus di rumah-rumah ibadat, dan mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Tentu Saulus pun tak tahu hal ini. Dan Tuhan mengubahkan dari seorang penganiaya jemaat menjadi pemberita Yesus sebagai Anak Allah. Bukankah hal yang sama juga terjadi kepada para murid? Mereka terdiri dari berbagai profesi, namun banyak diantaranya adalah penjala ikan. Dengan mengikut Tuhan, mereka menjadi penjala manusia. Namun, ketika tak ada Tuhan Yesus bersama mereka, murid-murid merasa gundah dan sedih, lalu mereka memutuskan kembali ke profesi sebelumnya: menjala ikan. Kehadiran Yesua mengingatkan kepada mereka supaya mereka kembali menjala manusia, menjadi saksi Tuhan. Secara khusus Tuhan Yesus mengingatkan Petrus yang pernah menyangkal Dia untuk kuat dan teguh, percaya sekalipun tidak mudah apa yang akan ditempuh, dan Tuhan Yesus menyatakan : ikutlah Aku. Ada waktu dalam hidup, hidup rasanya biasa saja, bahkan hambar. Namun ingatlah: kita adalah saksi Tuhan di masa kini supaya dunia mendengar dan percaya, Yesuslah yang menyelamatkan. Wahyu 5:11-14 (TB) Maka aku melihat dan mendengar suara banyak malaikat sekeliling takhta, makhluk-makhluk dan tua-tua itu; jumlah mereka berlaksa-laksa dan beribu-ribu laksa, katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!"Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah.
Dengan hidup kita, mari kita terus menjadi saksi keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus dalam hidup.
Doa:
Tetap menjadi saksi dalam perjuangan hidup.