Mikha 4 : 8-13; Lukas 7 : 31-35
Selamat hari Rabu.
Penderitaan seringkali menjadikan kita terpuruk dan merasa tak berdaya. Seakan tiada daya untuk menjalankan hidup. Keadaan yang tak berdaya itu juga dialami oleh umat Israel di zaman Mikha. Mereka merasa terpuruk karena berada di bawah kekuasaan bangsa lain. Namun, Tuhan tidak membiarkan umat-Nya terpuruk dan terus tak bergairah untuk hidup. Tuhan berfirman; Mikha 4:13 (TB) Bangkitlah dan iriklah, hai puteri Sion, sebab tandukmu akan Kubuat seperti besi, dan kukumu akan Kubuat seperti tembaga, sehingga engkau menumbuk hancur banyak bangsa; engkau akan mengkhususkan rampasan mereka bagi TUHAN dan kekayaan mereka bagi Tuhan seluruh bumi. Tuhan menjadi sumber pertolongan dan kekuatan bagi umat-Nya, Israel, dan Tuhanlah yang memulihkan mereka. Menghadapi orang-orang sezaman-Nya, Tuhan Yesus mengibaratkan mereka; Lukas 7:32 (TB) Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis. Israel mencoba untuk mengatur kehendak Tuhan sesuai dengan keinginan mereka; Lukas 7:33-34 (TB) Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Baik Yohanes pembaptis maupun Tuhan Yesus adalah pernyataan Allah dalam rangka menyelamatkan dunia. Yohanes pembaptis yang mempersiapkan jalan bagi sang Mesias, dan Tuhan Yesus sebagai Mesias yang dinanti. Namun orang Israel ingin Israel dan tanda keselamat dari Tuhan sesuai dengan kehendak mereka sendir. Mereka (dan seringkali juga kita) lupa bahwa Allah punya rancangan-Nya sendiri bagi hidup ini. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengingatkan: Lukas 7:35 (TB) Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Selalu ada kesempatan untuk pertolongan Tuhan ketika mereka dan kita mau memahami dan menghayati hikmat dari Tuhan supaya kita benar-benar mengerti kehendak dan jalan-Nya bagi hidup kita.