Mazmur 67; Yesaya 63: 15-19; Kisah Para Rasul 14: 19-28
Selamat hari Jumat.
Kapan kita memuji Tuhan? Apakah kita memuji Tuhan hanya ketika kita merasa senang?
Kehancurang Bait Allah di masa Israel dibuang ke Babel menjadikan mereka bertanya kepada Tuhan tentang kuasa Tuhan. Yesaya 63:15-16 (TB) Pandanglah dari sorga dan lihatlah dari kediaman-Mu yang kudus dan agung! Di manakah kecemburuan-Mu dan keperkasaan-Mu, hati-Mu yang tergerak dan kasih sayang-Mu? Janganlah kiranya Engkau menahan diri!
Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. Apakah ini menjadikan kita berhenti untuk memuji Tuhan? Ketika Paulus dan Barnabas mengalami jatuh bangun dalam melayani; di satu waktu dipuji, di lain waktu bahkan dilempari batu, diseret dan dianggap mati (Kis. 14 : 19), namun Tuhan menolong mereka. Akankah kita berhenti memuji Tuhan?
Ketika saat ini kita sulit di masa pendemi, adakah kita juga berhenti memuji nama Tuhan?
Biarlah seperti pemazmur berkata: Mazmur 67:3-5 (TB) (67-4) Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah; kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu. (67-5) Kiranya suku-suku bangsa bersukacita dan bersorak-sorai, sebab Engkau memerintah bangsa-bangsa dengan adil, dan menuntun suku-suku bangsa di atas bumi. Sela (67-6) Kiranya bangsa-bangsa bersyukur kepada-Mu, ya Allah, kiranya bangsa-bangsa semuanya bersyukur kepada-Mu.
Pujilah Tuhan dalam segala keadaanmu.
Doa:
Orang-orang yang terkena dampak pendemi covid-19 (PHK, dirumahkan, pemasukan berkurang atau tidak ada).