GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Pilihlah Tuhan Supaya Kamu Hidup

Terpublikasi Tue, 03 Sep 2019   

oleh:

Ulangan 30 : 15-20; Mazmur 1; Filemon 1-21; Lukas 14 : 25-33

Selamat hari Minggu.

Dalam hidup kita selalu diperhadapkan kepada pilihan. Musa menghadapkan kepada umat Israel pilihan: hidup dengan mengikut Tuhan, atau binasa jikalau mereka meninggalkan Tuhan. Namun, Musa juga mendorong: Ulangan 30:19-20 (TB)  Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka."Musa bagai seorang ayah yang mengajak anaknya menentukan pilihan, dan mengingatkan mana pilihan yang terbaik. 

Pemazmur menegaskan itu dengan membedakan orang benar dan orang fasik yang satu menurur Firman Tuhan, yang lain mengabaikan.
Tuhan Yesus memberi garis tegas tentang: siapa orang yang mengikut Dia, dan yang tidak bersedia mengikut Dia karena keduanya tidak bisa dicampurkan, dan seperti orang yang membangun rumah atau raja yang maju berperang; sebelum semuanya dijalankan, maka perlu perhitungan yang matang. Karena itu Tuhan Yesus berkata: Lukas 14:33 (TB)  Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Ke mana hatimu melekat? Kepada Tuhan, atau yang ada di dunia ini?
Surat Paulus kepada Filemon adalah surat pribadi untuk meminta kepada Filemon supaya ia memberikan pengampunan kepada budaknya -Onesimus- yang pernah lari dari rumahnya. Onesimus yang kemudian bertemu dengan Paulus di dalam penjara, menjadi percaya bahkan melayani Paulus. Paulus meminta kepada Filemon supaya ia mengampuni Onesimus yang telah bersalah (hukuman bagi budak yang melarikan diri: mati), menganggap Onesimus sebagai saudara, membebaskan Onesimus dengan jaminan Paulus.

Paulus mengajak Filemon untuk melepaskan diri dari pikiran untuk tetap merasa marah dan dendam kepada Onesimus. Paulus mau supaya semua itu dilepaskan dalam Kristus. Bagaimana dengan hidup kita? Kepada siapa kita memilih melekatkan diri? Uang kita perlukan namun, apakah kita mau menjadikan uang sebagai yang utama dalam hidup kita? Jabatan, kedudukan, pangkat menjadikan kita mampu mempergunakan untuk kesejahteraan namun, apakah jabatan, kedudukan dan pangkat lebih utama dari Tuhan?

Pilihlah Tuhan, maka engkau akan hidup.

Doa:
Mempercayakan hidup kepada Tuhan, dan melepaskan diri dari kemelekatan duniawi.