Kisah Para Rasul 1:6-14; Mazmur 68:1-11, 33-36; 1 Petrus 4:12-14; 5:6-11; Yohanes 17:1-11
Selamat Paskah ketujuh.
Menantikan pernyataan Tuhan yang meneguhkan mereka melaksanakan perintah untuk bersaksi, para murid bertekun dalam doa di Yerusalem (Kis. 1:6-14). Ungkapan syukurlah yang dinyatakan para murid kepada Tuhan. Mazmur 68:9-10 (TB) (68-10) Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang, (68-11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah. Peristiwa kenaikan Tuhan Yesus ke Surga bukanlah perpisahan yang membuat mereka berduka cita namun menimbulkan sukacita yang besar karena karya kasih Tuhan hingga mereka mengajak semua bangsa bersuka (Mzm. 68:33-36). Persekutuan yang erat diantara para murid itulah yang menjadi doa Tuhan Yesus ketika Ia akan meningalkan mereka ketika Ia akan menghadapi penderitaan-Nya. Yohanes 17:9-11 (TB) Aku berdoa untuk mereka. Bukan untuk dunia Aku berdoa, tetapi untuk mereka, yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab mereka adalah milik-Mu dan segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku, dan Aku telah dipermuliakan di dalam mereka.
Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita. Kesatuan diantara para murid menjadikan kesaksian menjadi makin nyata, juga ketika mereka menghadapi tantangan dalam hidup mereka (1 Petr. 4:12-14), dan supaya selalu berjaga-jaga dan waspada (1 Petr. 5:6-11).
Kesatuan untuk saling menguatkan dan meneguhkan, itulah yang juga patut diusahakan oleh setiap orang beriman.
Doa :
Jemaat dan anggota jemaat yang tetap mendukung kenormalan baru.
