Yeh. 33: 7-11; Mzm. 119: 33-40; Rm. 13: 8-14; Mat. 18: 15-20
Apakah kita cukup puas kalau kita sudah diselamatkan? Dan tidak berbuat apa-apa lagi? Banyak orang merasa begitu. Banyak orang tidak peduli dengan orang lain, untuk mengingatkan kesalahan mereka. Tidak demikian dengan Yehezkiel. Tuhan mengingatkan kepada Yehezkiel supaya ia menjadi orang yang mengingatkan orang lain atas dosa dan kesalahan mereka; ia mempunyai tugas mengingatkan orang Israel dari kefasikan mereka: Yehezkiel 33:11 (TB) Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan Aku berkenan kepada pertobatan orang fasik itu dari kelakuannya supaya ia hidup. Bertobatlah, bertobatlah dari hidupmu yang jahat itu! Mengapakah kamu akan mati, hai kaum Israel? Itulah juga tugas dan tanggung jawab kita di dunia. Kita diutus menjadi orang-orang yang membawa keselamatan dari Tuhan kepada dunia sehingga mereka menjadi orang yang suka kepada kebenaran Allah (Maz: Taurat Tuhan).
Hal ini dilakukan dalam rangka membawa "domba-domba yang tersesat" kembali kepada Sang Gembala Agung kita; Tuhan Yesus Kristus sang kepala gereja. Jadi, tidak ada ekskomunikasi atau pengucilan. Semuanya justru dengan tujuan supaya semua orang datang menikmati kebaikannya.
Karena itu Tuhan Yesus mengajar murid-mutid-Nya, dan orang yang mendengar Dia untuk mengingatkan orang yang berbuat dosa dengan sabar, bukan dengan keras. Dengan ajakan, bukan paksaan. Sehingga mereka kembali kepada Tuhan. Roma 13:10 (TB) Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat. Dan dalam kehidupan persekutuan, dalam perarakan hidup sebagai umat Allah, mari kita semua selalu diajak untuk hidup dalam kasih satu dengan yang lain;
Roma 13:12-14 (TB) Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Nyatakanlah Yesus dalam hidupmu, dan hidup persekutuanmu; dalam keluarga, gereja dan masyarakat.