Yehezkiel 1 : 1-25; Kisah Para Rasul 9 : 19-31
Selamat hari Senin.
Tuhan dan kemuliaan-Nya tentulah hal yang demikian dasyat dalam hidup manusia, namun di masa yang sulit, Yehezkiel justru mendapatkan penglihatan kemuliaan Tuhan. Yehezkiel 1:1-4 (TB) Pada tahun ketiga puluh, dalam bulan yang keempat, pada tanggal lima bulan itu, ketika aku bersama-sama dengan para buangan berada di tepi sungai Kebar, terbukalah langit dan aku melihat penglihatan-penglihatan tentang Allah. Pada tanggal lima bulan itu, yaitu tahun kelima sesudah raja Yoyakhin dibuang, datanglah firman TUHAN kepada imam Yehezkiel, anak Busi, di negeri orang Kasdim di tepi sungai Kebar, dan di sana kekuasaan TUHAN meliputi dia. Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu kelihatan seperti suasa mengkilat. Penglihatan yang menunjukkan bagaimana kemuliaan Tuhan dinyatakan, mengingatkan kepada Yehezkiel bahwa Tuhan tidak meninggalkan umat-Nya. Yehezkiel diutus kepada bangsa Israel untuk mengingatkan kepada mereka tentang Tuhan dan kuasa-Nya. Perubahan besar pada Saulus dari orang yang memburu orang beriman menjadi pemberita Injil tidaklah mudah diterima, baik oleh golongan orang percaya (Kristen) maupun oleh pemuka agama Yahudi. Oleh karena itu bagi orang Yahudi, Saulus direncanakan untuk dibunuh (Kis. 9 : 23-24). Sedang dari golongan orang percaya, Saulus dicurigai sebagai orang mau mencelakai mereka. Kisah Para Rasul 9:21-22 (TB) Semua orang yang mendengar hal itu heran dan berkata: "Bukankah dia ini yang di Yerusalem mau membinasakan barangsiapa yang memanggil nama Yesus ini? Dan bukankah ia datang ke sini dengan maksud untuk menangkap dan membawa mereka ke hadapan imam-imam kepala?"
Akan tetapi Saulus semakin besar pengaruhnya dan ia membingungkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Damsyik, karena ia membuktikan, bahwa Yesus adalah Mesias. Ini terjadi baik di Damsyik maupun di Yerusalem. Namun, akhirnya Barnabas menerimanya. Kisah Para Rasul 9:27-29 (TB) Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Dan Saulus tetap bersama-sama dengan mereka di Yerusalem, dan dengan keberanian mengajar dalam nama Tuhan. Ia juga berbicara dan bersoal jawab dengan orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani, tetapi mereka itu berusaha membunuh dia.
Pengalaman bersama Tuhan menjadikan Saulus sebagai orang percaya dan bahkan sebagai pemberita Injil kepada orang banyak.
Adakah perubahan kita dalam hidup yang Tuhan beri kepada kita setelah kita mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat?
Ataukah kita menjadi pribadi yang sama-tidak berbeda; tidak ada perubahan-sebelum dan sesudah bertemu dengan Tuhan?
Doa:
Diubah oleh Tuhan menjadi pribadi yang lebih baik dan semakin baik.