GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Pergi ke Galilea (Part 2)

Terpublikasi Thu, 16 Apr 2020   

oleh:

Matius 28:10 (Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.")

Kebangkitan Yesus dari antara orang mati, memberikan banyak pesan yang sangat menarik. Salah satunya dalam Matius 28:10 dikatakan oleh Malaikat Tuhan, bahwa Yesus yang bangkit itu akan menjumpai para murid di Galilea. Saya segera bertanya kenapa harus nanti di Galilea dan bukan saat itu juga, di kubur Yesus? Kenapa harus sampai Galilea untuk menjumpai para murid? Bukankah Para murid, dalam hal ini para perempuan sungguh ingin segera melihat Yesus, walau hanya melihat jazatnya saja? Kenapa para murid harus menunggu berjumpa dengan Yesus?

Mari kita lihat, para murid Yesus. Jika kita melihat matius 4: 18-22, kita menemukan bahwa para murid Yesus adalah nelayan yang bekerja mencari ikan di danau Galilea. Kita dapat melihat di ayat 18, Simon Petrus dan Andreas dipanggil saat mereka sedang menebarkan jala. Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, dipanggil saat mereka sedang membereskan jala di dalam perahu (ayat 21). Dan menarik, kalau kita melihat respon atau tanggapan mereka. Ayat 20 dan ayat 22 mereka segera meninggalkan jalanya, atau meninggalkan perahu serta ayahnya lalu mengikuti Dia. Dari sini kita dapat melihat bahwa Para murid adalah orang-orang Galilea, yang menerima panggilan Yesus di Galilea. 
 Di sisi yang lain, sejak peristiwa Yesus ditangkap, disalib dan bangkit dari antara orang mati, para murid tidak hanya ada dalam kesedihan tetapi juga kehilangan panggilan untuk memberitakan kabar baik kepada banyak orang. Mereka memilih untuk berkumpul dengan pintu yang terkunci. Bahkan mereka memilih untuk kembali ke kehidupan yang lama menjadi penjala ikan. 

Apa makna pesan paskah dalam matius 28: 10?
Yesus yang bangkit tidak membiarkan para murid kehilangan panggilannya. Yesus yang bangkit memahami bahwa situasi yang sedang dihadapi para murid memang tidak mudah. Para murid sangat rapuh, karena mereka kehilangan guru yang mereka kasihi. Mereka kehilangan pemimpin, panutan yang selama ini mereka ikuti. Ada rasa bersalah yang besar karena mereka memilih lari menyelamatkan diri ketimbang membela guru mereka. Di sisi yang lain, mereka menghadapi ancaman dari luar karena mereka adalah pengikut Yesus.  
Tetapi Yesus yang bangkit juga tidak membiarkan para murid ada dalam kerapuhan terus menerus. Karena itu melalui Perjumpaan  di Galilea, Yesus yang bangkit hendak mengingatkan kembali bagaimana mereka dipanggil sebagai penjala manusia. Bagaimana respon mereka terhadap panggilan itu. Dan dalam perjumpaan di Galilea, Yesus yang bangkit sekali lagi memanggil dan meneguhkan  para murid akan tugasnya menjadi penjala manusia dan memberitakan kabar baik kepada semua orang. 

Saudaraku, ini berita paskah. Mungkin saat ini, kita sama seperti para murid yang kehilangan panggilan kita karena situasi hidup yang sedang kita hadapi atau banyak ketakutan yang sedang kita hadapi, entah itu sakit penyakit, kehidupan ekonomi, penolakan-penolakan. Yesus yang bangkit tidak ingin kita hanya berhenti dengan menangisi keadaan kita, takut dan tidak dapat berbuat apa-apa. Yesus yang bangkit mengingatkan dan memperbaharui panggilan kita. Dia mau kita menyampaikan kabar baik kepada semua orang. Dia mau kita menjadi berkat. Selamat berjumpa dengan Yesus di Galilea.