Yehezkiel 32 : 1-10; Lukas 9 : 37-43
Selamat hari Rabu.
Kuasa dan kekuasaan seringkali menyilaukan bahkan membutakan orang yang mendapatkannya. Ia/ mereka/ kita lupa: kuasa itu kita terima dari Tuhan. Itulah nubuat yang Tuhan nyatakan kepada Yehezkiel tentang Firaun yang menyombongkan diri. Segala tindakan Tuhan menjadikan semua orang yang punya kuasa dan kekuasaan tahu bahwa kuasa itu ada pada Tuhan. Yehezkiel 32:9-10 (TB) Aku menggelisahkan hati banyak bangsa, kalau Aku membawa kamu sebagai tawanan di tengah bangsa-bangsa, ke negeri-negeri yang belum kamu kenal. Aku akan membuat banyak bangsa kaget melihat engkau, dan raja-rajanya akan menggigil melihatmu, kalau Aku menetak-netakkan pedang-Ku di hadapan mereka. Mereka akan gentar, terus-menerus, masing-masing demi hidupnya, pada hari kesudahanmu.
Tidakkah kita sebagai orang beriman menyadari: hidup kita sekarang semata oleh karena anugerah Tuhan?
Kita diselamatkan dari lumpur dosa, diberikan keselamatan dan kehidupan bahkan dipelihara oleh Tuhan dalam sepanjang hidup kita. Ketika seorang ayah dari anak yang kerasukan setan berseru kepada Tuhan Yesus, ia menyatakan bagaimana penderitaan anaknya, bahkan ia pernah meminta tolong kepada murid-Nya namun mereka tak dapat menyembuhkan lalu, Tuhan Yesus berkata: Lukas 9:41 (TB) Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!" Kepada siapakah Tuhan Yesus berkata? Kepada para murid? Tidak. Tuhan Yesus berkata kepada orangtua anak itu dan kepada orang banyak. Murid Yesus pun tak mampu menyatakan kuasa dan kasih Tuhan kalau orang-orang tidak percaya atau meragukan kuasa Tuhan.
Bagaimana dengan kita? Adakah kita tetap patut disebut sebagai orang percaya dalam hidup kita dengan mempercayakan seluruh hidup kita kepada Tuhan? Ataukah kita hanya mengaku percaya di awal; saat kita baptis atau sidi/ mengaku percaya?
Menjadi orang percaya adalah sepanjang hidup; mengakui kasih dan kekuasaan Tuhan sepanjang hidup kita. Tidakkah kita menyadarinya?
Doa:
Percaya sepanjang hidup dalam keadaan apapun juga.