Hagai 2:1b-10; Mazmur 145:1-5, 17-21; 2 Tesalonika 2:1-5, 13-17; Lukas 20:27-38
Selamat hari Minggu keduapuluhdua setelah Pentakosta.
Siapakah Tuhan bagi kita? Apakah Dia adalah Tuhan yang mati atau Tuhan yang hidup? Pandangan kita tentang Tuhan ini akan mempengaruhi hidup kita. Jika kita menganggapnya sebagai Tuhan yang mati maka hidup kita hanya terpaku pada saat ini saja, dan kita tak memandang masa depan. Namun jikalau kita memandang Dia sebagai Tuhan yang hidup, kita selalu mempunyai pengharapan. Itulah yang diingatkan oleh Tuhan Yesus kepada orang Saduki yang bangga dengan ajaran mereka tentang tidak ada kebangkitan orang mati, dan menganggap hidup ya sampai hari di mana kita ada di dunia ini. Atau orang Farisi yang menganggap kebangkitan akan sama saja seperti ketika kita hidup saat ini.
Dengan jelas Tuhan Yesus mengingatkan: Lukas 20:34-38 (TB) Jawab Yesus kepada mereka: "Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan,
tetapi mereka yang dianggap layak untuk mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi; mereka sama seperti malaikat-malaikat dan mereka adalah anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup."Tuhan adalah Tuhan yang hidup dan Dia yang memberi pengharapapan kepada kita, dan itulah yang diingatkan Hagai: Hagai 2:4-5 (TB) (2-5) Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, (2-6) sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut!
Memang hari ini mereka melihat reruntuhan namun Tuhan sanggup memberikan kekuatan untuk menyelesaikan Bait Allah. Bukankah Tuhan juga sanggup mengubah apa yang tidak jelas atau bahkan gelap bagi kita hari ini menjadi yang indah di tangan-Nya?
Perjalanan hidup mengikut Tuhan dan percaya kepada Tuhan ada banyak godaan (band. 2 Tes. 2:1-5); ada dukun, orang pintar, guna-guna, dan juga ajaran-ajaran yang kelihatannya Kristen padahal bukan. Di sanalah Paulus mengingatkan siapa kita: 2 Tesalonika 2:13-17 (TB) Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita. Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis. Dan Ia, Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, yang dalam kasih karunia-Nya telah mengasihi kita dan yang telah menganugerahkan penghiburan abadi dan pengharapan baik kepada kita, kiranya menghibur dan menguatkan hatimu dalam pekerjaan dan perkataan yang baik.
Tuhan menolong kita untuk tetap percaya kepada Tuhan yang hidup. Dia sanggup. Dia berkuasa. Dia memulihkan. Dia menyembuhkan. Dia penolong sejati dalam hidupmu.
Doa :
Jemaat yang memelihara hidup persekutuan, kesaksian dan pelayanan.