Yesaya 11:1-9; Mikha 4:8-13; Lukas 7:31-35
Selamat hari Rabu.
Bangsa Israel mengalami murka Tuhan sehingga mereka dibuang ke Babel dan menjadi bangsa yang ditawan. Pada saat itu mereka menderita dan diolok-olok (Mikha 4:9,11). Karena itu nasehat Mikha; Mikha 4:10, 12-13 (TB) Menggeliatlah dan mengaduhlah, hai puteri Sion, seperti perempuan yang melahirkan! Sebab sekarang terpaksa engkau keluar dari kota dan tinggal di padang, terpaksa engkau berjalan sampai Babel; di sanalah engkau akan dilepaskan, di sanalah engkau akan ditebus oleh TUHAN dari tangan musuhmu. Tetapi mereka itu tidak mengetahui rancangan TUHAN; mereka tidak mengerti keputusan-Nya, bahwa Ia akan menghimpunkan mereka seperti berkas gandum ke tempat pengirikan.
Bangkitlah dan iriklah, hai puteri Sion, sebab tandukmu akan Kubuat seperti besi, dan kukumu akan Kubuat seperti tembaga, sehingga engkau menumbuk hancur banyak bangsa; engkau akan mengkhususkan rampasan mereka bagi TUHAN dan kekayaan mereka bagi Tuhan seluruh bumi. Karena dinyatakan kepada mereka; Mikha 4:8 (TB) Dan engkau, hai Menara Kawanan Domba, hai Bukit puteri Sion, kepadamu akan datang dan akan kembali pemerintahan yang dahulu, kerajaan atas puteri Yerusalem. Nubuat Yesaya menyatakan kepada umat sejurus yang dinyatakan oleh Mikha (Yes. 11:1-9), dan keadaan yang damai dialami oleh umat; pemulihan bagi Israel.
Namun tidak mudah mengharapkan pertobatan. Bahkan ketika Yohanes pembaptis menyerukan pertobatan dan percaya kepada Mesias, dan bahkan Tuhan Yesus, sang Mesias yang hidup berkarya di tengah mereka, orang juga tidak percaya. Dan Tuhan Yesus berkata (band. Luk:7:31-32);
Lukas 7:33-35 (TB) Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan. Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya."
Ya. Hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.
Doa:
Bersyukur untuk orang – orang yang mau melayani.