Mazmur 65; Yosua 10: 1-14; Markus 6: 45-52
Selamat hari Rabu.
Bingung dan cemas adalah sikap kita ketika kita merasa tak ada orang yang menolong kita. Namun, apakah itu yang mesti kita lakukan dalam hidup kita sebagai orang percaya?
Ketika murid-murid dalam perahu dan Tuhan Yesus masih di daratan, dan mereka mesti menghadapi angin sakal (padahal beberapa diantara mereka adalah nelayan danau Galilea), mereka merasa ketakutan, bahkan ketika Tuhan Yesus melat, mereka bahkan berteriak-teriak. Sampai Tuhan Yesus berkata : "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" (Mark. 6 : 48-52). Peristiwa itu menjelaskan kepada kita: ketika mereka masih degil, belum mengerti, hanya ikut, maka itulah yang terjadi; cemas, takut dan gentar. Begitu pula ketidaktahuan menjadikan orang menantang kuasa Tuhan. Apa yang dilakukan oleh raja Yerusalem yang mengajak raja-raja di sekitarnya untuk menyerang Gibeon yang sudah mengikat perjanjian dengan Yosua (Yos. 10 : 1-5). Namun dengan pertolongan Tuhan, mereka semua bisa dikalahkan (Yos. 10 : 6-14).
Jadi, dalam segala peristiwa hidup kita, mari kita hidup dekat kepada Tuhan. Mazmur 65:4 (TB) (65-5) Berbahagialah orang yang Engkau pilih dan yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus.
Tuhan menolong kita di masa pandemi ini.
Doa :
Pemerintah yang masih mengusahakan pemenuhan vaksin bagi masyarakat.
