Mazmur 95: 1-7a; Yesaya 44: 21-28; Matius 12: 46-50
Selamat hari Sabtu.
Siapakah yang disebut sebagai orang beriman? Mereka yang percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan kepada-Nya kita bersandar dalam hidup. Dan itulah kita. Beriman bukan tahu tapi percaya. Orang yang percaya juga mesti mengikuti dan menyandarkan kepada Dia yang kita percaya. Yesaya mengingatkan: Yesaya 44:23 (TB) Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel. Mengapa Israel diajak bersorak-sorai? Karena perbuatan Tuhan yang dipercaya memberikan kelegaan dan pengakuan bahwa segala peristiwa dalam hidup mereka adalah karena kasih Tuhan.
Jadi, apakah kita akan melakukannya dalam hidup kita? Mempercayakan hidup kita kepada Tuhan?
Ketika Tuhan Yesus mengatakan siapa keluarga-Nya (Mat. 12 : 48-50), bukan berarti Ia menolak ibu dan saudara-saudara - Nya. Kepada orang banyak Tuhan Yesus mau mengingatkan persekutuan baru dalam kehidupan orang percaya.
Adakah kita menghidupi-Nya dalam hidup? Adakah kita selalu punya persekutuan yang hangat dan akrab bersama Tuhan dan keluarga (keluarga dalam arti harafiah dan keluarga orang beriman) kita?
Doa :
Para pemimpin negara bekerja sama untuk kebaikan dunia.