Imamat 23 : 1-8; Lukas 22 : 1-13
Selamat hari Sabtu.
Apa itu hari raya? Hari raya seringkali diidentikan dengan hari libur, atau waktu untuk tidak melakukan apa-apa. Salah satu permasalahan yang seringkali diprotes oleh orang Farisi dan ahli Taurat adalah soal: menghormati hari Sabat. Hari Sabat yang oleh pemuka agama Yahudi diturunkan dengan sekian banyak hukum tentang "kerja" justru membatasi orang, bahkan untuk berbuat baik (baca: menyembuhkan di hari Sabat).
Lalu, apa yang mendasar dari perayaan hari raya, termasuk Sabat?
Imamat 23:2-3 (TB) "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakan kepada mereka: Hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN yang harus kamu maklumkan sebagai waktu pertemuan kudus, waktu perayaan yang Kutetapkan, adalah yang berikut. Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, yakni hari pertemuan kudus; janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah sabat bagi TUHAN di segala tempat kediamanmu.
Hari raya adalah waktu pertemuan kudus. Itulah inti dasar dari sebuah hari raya; bagaimana suatu pertemuan antara Tuhan dengan kita, umat-Nya. Itulah fokus dan inti perayaan hari raya kita. Tentu yang perlu kita tanya: apakah kita sudah fokus dalam pertemuan/perjumpaan kita dengan Tuhan, tentu bukan dalam ibadah SAJA namun kita mengkhususkan hari itu untuk kita bisa mensyukuri kasih Tuhan selama sepekan khususnya dan dalam hidup kita umumnya sehingga jika di hari kerja kita fokus kepada pekerjaan kita, di hari raya kita fokus kepada karya kasih Allah dalam hidup kita. Bacaan Injil Lukas menunjukkan sebuah ironi yang tragis. Di saat Tuhan Yesus dan murid-murid-Nya, dan tentu juga umat Agama Yahudi yang lain mempersiapkan hari raya Roti Tidak Beragi/ Paskah (Lukas 22 : 7-13), imam-imam kepala dan ahli Taurat -pemimpin-pemimpin agama orang Yahudi yang mestinya merencanakan dan mempersiapkan perayaan itu sebaik-baiknya, justru merencanakan membunuh Yesus, juga Yudas menawarkan untuk menyerahkan Tuhan Yesus untuk ditangkap oleh pemuka agama Yahudi. Lukas 22:1-2 (TB) Hari raya Roti Tidak Beragi, yang disebut Paskah, sudah dekat. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan, bagaimana mereka dapat membunuh Yesus, sebab mereka takut kepada orang banyak.
Mempersiapkan hari raya mestilah dengan hati dan pikiran yang bersih. Mempersiapkan sebaik-baiknya; Lukas 22:8 (TB) Lalu Yesus menyuruh Petrus dan Yohanes, kata-Nya: "Pergilah, persiapkanlah perjamuan Paskah bagi kita supaya kita makan.
"Mari, kita pun fokus untuk mensyukuri kasih Tuhan dalam perayaan-perayaan kita.
Doa:
Makin mempunyai hati yang tulus dan suci menyambut Paskah.