Mazmur 149; Keluaran 9:1-7; 2 Korintus 12:11-21
Selamat hari Kamis.
Sekalipun Musa dan Harun sudah berkali-kali meminta supaya umat diberikan kesempatan untuk menyembah Tuhan (Kel. 9:1) namun Firaun tetap mengeraskan hati. Bahkan sekalipun ia mendapat bukti tentang kuasa Tuhan. Keluaran 9:6-7 (TB) Dan TUHAN melakukan hal itu keesokan harinya; segala ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekor pun yang mati. Lalu Firaun menyuruh orang ke sana dan sesungguhnyalah dari ternak orang Israel tidak ada seekor pun yang mati. Tetapi Firaun tetap berkeras hati dan tidak mau membiarkan bangsa itu pergi.
Dengan alasan untuk mempertahankan umat Israel membangun kota, Firaun tetap kepada keputusannya. Seorang pemimpin sekalipun dengan kuasa yang besar, hebdaklah ia mau mendengar nasehat dan permintaan. Namun tidak demikian dengan Firaun. Paulus sebagai rasul yang bekerja diantara jemaat Korintus, sekalipun ia dianggap tak berharga oleh jemaaat dibanding rasul lain (2 Kor. 12:11-13) namun Paulus tetap bekerja diantara mereka. Karena itu kata Paulus: 2 Korintus 12:14-15 (TB) Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya. Karena itu aku suka mengorbankan milikku, bahkan mengorbankan diriku untuk kamu. Jadi jika aku sangat mengasihi kamu, masakan aku semakin kurang dikasihi?
Apa yang dilakukan Paulus menunjukkan sebuah nasehat bagi para pemimpin: Jadilah orang yang lebih banyak melakukan daripada membebani orang yang dipimpinnya. Jadilah solusi supaya orang yang dipimpin mendapatkan kebaikan.
Doa:
Tersedia lapangan pekerjaan yang sesuai zaman.