Bilangan 16 : 20-35; Kisah Para Rasul 28 : 23-31
Selamat hari Selasa.
Seorang pemimpin adalah juga perantara. Ia mengantarai umat yang ia pimpin. Dalam kehidupan orang Israel, Musa sebagai pemimpin bukan hanya menjadi pengantara antar umat dengan menjadi hakim atas perkara mereka, namun juga menjadi pengantara antara umat dan Tuhan.
Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram menjadikan Tuhan murka dan hendak memusnahkan umat Israel namun Musa sujud kepada Tuhan supaya Tuhan berbelas kasihan; Bilangan 16:20-22 (TB) Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata." Tetapi sujudlah mereka berdua dan berkata: "Ya Allah, Allah dari roh segala makhluk! Satu orang saja berdosa, masakan Engkau murka terhadap segenap perkumpulan ini?"Maka hanya mereka yang memberontak; Korah, Datan dan Abiram, beserta duaratus limapuluh orang yang bersama mereka, itulah yang dimusnahkan Tuhan.
Musa mengambil peran sebagai pengantara antara Tuhan dengan umat-Nya. Menolong mereka untuk taat dan setia kepada Tuhan, sekalipun bukan hanya sekali umat yang ia pimpin memberontak kepadanya. Paulus sebagai seorang rasul ketika datang ke Roma sebagai seorang yang naik banding atas perkaranya, didatangi oleh orang Yahudi di kota Roma. Mereka mau mendengar mazhab apa yang Paulus bawa. Kisah Para Rasul 28:23-24 (TB) Lalu mereka menentukan suatu hari untuk Paulus. Pada hari yang ditentukan itu datanglah mereka dalam jumlah besar ke tempat tumpangannya. Ia menerangkan dan memberi kesaksian kepada mereka tentang Kerajaan Allah; dan berdasarkan hukum Musa dan kitab para nabi ia berusaha meyakinkan mereka tentang Yesus. Hal itu berlangsung dari pagi sampai sore.
Ada yang dapat diyakinkan oleh perkataannya, ada yang tetap tidak percaya. Orang-orang Yahudi mempunyai dua sikap yang berbeda atas pemberitaan Injil itu. Atas mereka, Paulus berkata; Kisah Para Rasul 28:25-28 (TB) Maka bubarlah pertemuan itu dengan tidak ada kesesuaian di antara mereka. Tetapi Paulus masih mengatakan perkataan yang satu ini: "Tepatlah firman yang disampaikan Roh Kudus kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi Yesaya: Pergilah kepada bangsa ini, dan katakanlah: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah menebal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku menyembuhkan mereka. Sebab itu kamu harus tahu, bahwa keselamatan yang dari pada Allah ini disampaikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan mendengarnya."
Sesungguhnya sebuah ironilah yang Paulus katakan: berita selamat itu disampaikan melalui orang Yahudi namun banyak diantara mereka yang justru mengeraskan hati, menebalkan telinga mereka, dan berita sukacita itu justru terpancar kepada bangsa-bangsa lain; Kisah Para Rasul 28:30-31 (TB) Dan Paulus tinggal dua tahun penuh di rumah yang disewanya sendiri itu; ia menerima semua orang yang datang kepadanya. Dengan terus terang dan tanpa rintangan apa-apa ia memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus Kristus.
Maka genaplah apa yang dinyatakan bahwa berita Injil tersebar sampai ke ujung-ujung bumi (waktu itu dipahami sebagai ibukota negara, Roma karena dari sana, Injil akan terpancar ke seluruh dunia)