1 Raja-raja 19 : 15-21; Mazmur; 16 Galatia 5 : 1, 13-25; Lukas 9 : 51-62
Selamat hari Minggu.
Bicara tentang pendeta/ pastor/ suster yang sering ditanyakan adalah: bagaimana mendapatkan panggilan Tuhan? Lalu kita mendengar cerita dari yang bersangkutan bagaimana mereka sampai akhirnya menjadi pendeta, pastor atau suster. Lalu, apakah panggilan hanya dikaitkan dengan mereka yang rohaniawan saja? Apakah setiap kita juga tidak mendapatkan panggilan itu?
Bacaan kita hari ini bicara tentang panggilan Elisa. 1 Raja-raja 19:19-21 (TB) Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya. Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu." Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Melalui Elia, Elisa mendapat panggilan. Elia melempar jubahnya, untuk menyatakan panggilan itu. Ada banyak cara Tuhan memanggil kita dalam setiap profesi atau pekerjaan kita, dan tentu yang penting: bagaimana kita menjalani panggilan itu dalam sepanjang hidup kita. Pemazmur menegaskan bahwa orang-orang yang memenuhi panggilan Tuhan dengan tekun dan terus dekat kepada Tuhan (menjadi orang yang saleh) akan berbahagia. Mazmur 16:7-11 (TB) Aku memuji TUHAN, yang telah memberi nasihat kepadaku, ya, pada waktu malam hati nuraniku mengajari aku. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Mengikut Tuhan memang tidak selalu mudah namun ketika kita mengikut Tuhan, damai sejahteralah yang kita dapatkan. Tuhan Yesus mengingatkan kepada orang yang akan dan yang mengikuti-Nya, dahulu maupun kita saat ini untuk bersiap diri: Lukas 9:57-58 (TB) Ketika Yesus dan murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau pergi."Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."Memang tidak mudah namun mengikut jalan Tuhan semata-mata adalah jalan damai sejahtera. Panggilan kepada keselamatan adalah panggilan untuk menjadi orang yang merdeka. Galatia 5:1 (TB) Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Artinya: tak lagi mau dikenakan kekang dosa yang menghimpit dan menekan kita, dan kesediaan hanya bersandar kepada Tuhan, mengenakan kuk kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Galatia 5:13-16 (TB) Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih. Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!" Tetapi jikalau kamu saling menggigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling membinasakan. Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Hidup oleh Roh berarti kita mau dipimpin oleh Tuhan semata-mata dan bukan oleh nafsu duniawi yang menuju kepada kebinasaan. Karena: Galatia 5:24-25 (TB) Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, Jadi, apakah panggilan Tuhan dalam hiupmu? Panggilan kepada keselamatan, panggilan untuk hidup benar (hidup dipimpin oleh Roh), panggilan untuk menjadi saksi kasih karunia Allah dalam hidup kita. Dan panggilan itu bukan sekedar panggilan menjadi rohaniawan; panggilan itu khusus bagi mereka yang terpanggil untuk itu.
Karena itu: Jalanilah dengan penuh ketekunan dalam sepanjang hidup kita.
Doa:
Dimampukan menghayati panggilan pribadi dan menjalani dengan tekun dan taat.