Ams. 24: 23-32; Yoh. 5: 39-47
Seorang yang bijak tidak pernah khawatir tentang apa yang dilihat atau bahkan yang dialami karena dalam setiap peristiwa yang disajikan dalam hidupnya, ia berkata seperti penulis kitab Amsal: Amsal 24:32 (TB) Aku memandangnya, aku memperhatikannya, aku melihatnya dan menarik suatu pelajaran. Menarik pelajaran dari setiap peristiwa yang kita alami, dan bukan mencari kambing hitam atau menyalahkan orang lain jika peristiwa itu menyesakkan kita, atau menepuk dada dan bangga jika peristiwa itu mengagumkan; itulah yang dilakukan oleh orang bijak dalam hidupnya. Dalam hidup kita, tentu juga ada banyak kisah suka duka. Sudahkah kita menarik pelajaran dari semua peristiwa yang kita alami itu? Ataukah kita masih mempunyai sakit hati, dendam, luka hati, kebanggaan, kepuasan masa lalu yang kita pelihara sampai hari ini, dan itu masih mempengaruhi kehidupan kita?
Kedatangan Tuhan Yesus adalah untuk menggenapi janji Bapa kepada dunia, dan itu sudah dinyatakan dalam kitab nabi-nabi. Kritik Tuhan Yesus kepada orang Yahudi karena menolak Yesus sebagai Mesias. Mengapa? Karena sudah ada sederet bukti yang dituliskan oleh para nabi sejak masa lalu, dan bahkan semua tanda menunjuk kepada-Nya, namun mereka tidak percaya, bahkan berencana untuk membinuh Yesus (Yoh. 5: 18). Lalu, apa kata Tuhan Yesus? Yohanes 5:39-44 (TB) Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
Jadi, sudahkah kita menjadi orang yang bijak? Bukan hanya sebagai orang Kristen namun sebagai orang Kristen yang berlaku benar dalam hidup kita karena kita tahu: itulah yang diteladankan Yesus dalam hidup ini.