Yesaya 9:1-6; Mazmur 96; Titus 2:11-14; Lukas 2:1-7
Selamat menyongsong malam Natal.
Berjalan dalam gelap dan tanpa harapan adalah hal yang tidak menyenangkan dalam hidup. Kita akan dengan mudah kehilangan arah dan tidak mencapai tujuan. Itulah yang dialami oleh Israel dalam kegelapan hidupnya karena meninggalkan Tuhan (Yes. 9:1-6). Dan pertolongan Tuhan diberikan kepada umat-Nya dengan kelembutan. Yesaya 9:6-7 (TB) (9-5) Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (9-6) Besar kekuasaannya, dan damai sejahtera tidak akan berkesudahan di atas takhta Daud dan di dalam kerajaannya, karena ia mendasarkan dan mengokohkannya dengan keadilan dan kebenaran dari sekarang sampai selama-lamanya. Kecemburuan TUHAN semesta alam akan melakukan hal ini.
Dan itulah yang digenapi di Betlehem oleh pasangan Maria dan Yusuf. Dalam kelemahlembutan dan kesahajaan pertolongan Tuhan itu diberikan. Lukas 2:7 (TB) dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Melalui kelahiran sang bayi mungil itu dunia diselamatkan oleh karena itu patutlah kita memuji Tuhan (band. Mzm. 96) dan jadilah orang yang meninggalkan kefasikan dan melakukan apa yang benar dalam hidup kita setiap hari (Tit. 2:11-14).
Tunjukkanlah bukti sebagai orang yang diselamatkan kita adalah orang-orang yang mewartakan keselamatan dari Tuhan.
Doa :
Keluarga saling menopang dalam kehidupan bersama.