Ul. 10 : 12-22; Mzm. 15; Roma 2 : 12-29; Markus 12 : 28-34
Selamat ulang tahun ke-30 GKI.
Kata "Terima kasih", mengungkapkan bahwa pertolongan yang diterima adalah pertolongan yang berarti. Israel disertai oleh Tuhan. Di masa kelaparan mereka datang ke Mesir dengan 70 orang, dan sekarang menjadi jumlah yang besar semuanya diakui oleh Israel semuanya itu karena Tuhan yang berkarya dalam hidup mereka. Oleh karena itu dinyatakan; Ulangan 10:12-13 (TB) "Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu.
Rasa syukur dan terima kasih diungkapkan dengan ketaatan kepada Tuhan, Allah Israel. Hari ini GKI merayakan ulang tahun penyatuan GKI. Apa yang sudah, sedang dan akan dilakukan menyikapi perjalanan ini? Apakah kita tidak bersyukur atasnya?
Pemazmur mengajak orang beriman menunjukkkan sikap benar dalam hal ini sehingga mereka layak datang; memuji dan memuliakan Tuhan; taat kepada Tuhan. Paulus mengingatkan kepada jemaat kota Roma supaya orang-orang Kristen Yahudi mengingat: bukan hukum Taurat yang menyelamatkan mereka. Yang menyelamatkan adalah: Roma 2:29 (TB) Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.
Ya. Menjadi pelaku Firman Tuhan dalam hidup kita. Atas jawaban Tuhan Yesus kepada orang Saduki bahwa hukum kasih mesti dilakukan; bukan sekedar kata-kata, maka : Markus 12:32-33 (TB) Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Tentu bukan berarti Tuhan Yesus melarang kegiatan ritual keagamaan kita sebagai orang Kristen; itu tetap perlu. Namun yang patut diingat; kita tidak boleh mengambil ekstrem yang lain dengan sama sekali tidak ada kegiatan riual dan diganti dengan sosial. Itu juga keliru. Antara yang ritual dan sosial mestilah berjalan beriringan dalam hidup orang beriman. Di 30 tahun penyatuan GKI, sudahkah kita menjaga keseimbangan diantara keduanya? Usahakanlah karena keduanya adalah tugas panggilan GKI (persekutuan) dan tugas pengutusan GKI ( kesaksian dan pelayanan).