GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MENGINGAT TUHAN, MELUPAKAN KE-AKU-AN

Terpublikasi Tue, 18 Sep 2018   

oleh:

Hak. 6 : 1-10; 1 Kor. 2 : 1-5

Lupa adalah sifat manusia. Lupa nama orang, lupa ada janji namun juga ada lupa bahwa Tuhanlah yang memberikan kelepasan dan berkat; itupun terjadi kepada manusia. Bangsa Israel yang telah menetap lupa kepada Tuhan; melupakan Tuhan dan menyembah kepada illah lain. Maka Firman Tuhan: Hakim-hakim 6:8-10 (TB)  maka TUHAN mengutus seorang nabi kepada orang Israel, yang berkata kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang menuntun kamu keluar dari Mesir dan yang membawa kamu keluar dari rumah perbudakan.
Aku melepaskan kamu dari tangan orang Mesir dan dari tangan semua orang yang menindas kamu, bahkan Aku menghalau mereka dari depanmu dan negeri mereka Kuberikan kepadamu. Dan Aku telah berfirman kepadamu: Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu."Serbuan oranG Amalek dan bangsa lain yang menyengsarakan mereka barulah menjadikan mereka ingat kepada Tuhan.

Dalam hidup kita sebagai umat Tuhan, perlukah kita disentil atau dijewer Tuhan dulu, barulah kita sadar bahwa kita punya Tuhan yang kuasa-Nya melebihi apapun juga dan Dia sumber keselamatan dan kehidupan? 
Paulus sadar jikalau manusia mudah teralihkan arah dan tujuan hidupnya kepada hal lahiriah. Karena itu Paulus menyatakan bahwa kedatangannya bukan dengan segala kepintaran dan hikmat namun dengan segala kelemahan supaya Kristus yang Ia beritakan menjadi nyata kepada orang Korintus. 1 Korintus 2:2-5 (TB)  Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Mari, baik kita sebagai pelayan atau sebagai jemaat kita sama-sama mengingat satu hal: segala sesuatu adalah dari Kristus, oleh karena Kristus dan untuk kemuliaan Kristus. Atau seperti kata Yohanes pembaptis : Yohanes 3:30 (TB)  Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.