Mazmur 86; Kejadian 16: 1-14; Lukas 18: 15-17
Selamat hari Rabu.
Kasih Allah seperti apakah yang kita pahami dalam hidup kita? Pemahaman kita itulah yang akan menjadi jawaban kita atas kasih itu. Akankah kita mengasihi Allah seperti orang yang bertransaksi? Jika Tuhan Allah memberikan aku sekian, maka aku akan memberikan sekian. Akankah kita mengasihi Allah seperti orang yang memancing? Aku mau memberi kepada Tuhan seratus supaya aku bisa mendapat seratus ribu. Atau, akankah kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati karena tahu bahwa aku dikasihi, sama seperti seorang anak kepada bapanya?
Sambutan anak-anak kepada Tuhan Yesus menjadikan Tuhan Yesus mengingatkan orang banyak tentang: bagaimana mereka menyambut kasih Tuhan dalam hidup mereka. Lukas 18:16-17 (TB) Tetapi Yesus memanggil mereka dan berkata: "Biarkanlah anak-anak itu datang kepada-Ku, dan jangan kamu menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya. "Ketulusan hati anak-anak menyambut Tuhan menjadi contoh bagaimana kita mengasihi Tuhan dalam hidup kita. Mengapa dengan tulus hati? Karena Tuhan telah memberikan segala kebaikan-Nya kepada kita. Sama seperti pemazmur dalam Mazmur 86; pengakuan pemazmur tentang apa yang Tuhan lakukan kepada manusia yang sebenarnya tak punya harapan namun Tuhan mengasihi sedemikian rupa.
Sebagaimana Tuhan memberikan pemeliharaan kepada Hagar, dan bagaimana Tuhan berjanji tentang anak yang dikandungnya (Kej. 16 : 1-14), bukankah kasih Tuhan juga nyata dalam sepanjang hidup kita? Dia mengasihi, mengampuni, menolong, menyertai dan memelihara sepanjang hidup kita.
Doa :
Pemerintah yang menyiapkan rumah sakit-rumah sakit untuk pasien covid-19.