Yunus 3: 10-4: 11; Mazmur 145: 1-8; Filipi 1: 21-30; Matius 20: 1-16
Selamat hari Minggu.
Alkitab penuh bahasa personifikasi, yang menyatakan Tuhan seperti manusia. Salah satunya adalah kata "menyesal" (Yun. 3 : 10). Kata ini menjelaskan bagaimana kasih Tuhan kepada manusia, seperti yang dipujikan oleh pemazmur (Maz. 145 : 8). Dari perbuatan-Nya Yunus diajak belajar memahami kasih Allah melalui pohon jarak; Yunus 4:9-10 (TB) Tetapi berfirmanlah Allah kepada Yunus: "Layakkah engkau marah karena pohon jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati."Lalu Allah berfirman: "Engkau sayang kepada pohon jarak itu, yang untuknya sedikit pun engkau tidak berjerih payah dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam satu malam dan binasa dalam satu malam pula. Kasih Tuhan luas seperti samudera, dan itulah yang digambarkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan tentang orang upahan di kebun anggur, setiap mereka mendapat upah yang sama, satu dinar (Mat. 20 : 1-16). Karena itu, apa yang mesti kita lakukan? Paulus mengingatkan: Filipi 1:21 (TB) Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Jika Tuhan sudah begitu mengasihi kita, tidakkah kita patut mengarahkan hidup kita untuk memuliakan Tuhan?
Doa:
Gereja sebagai sebuah persekutuan menguasakah kehidupan yang lebih baik untuk anggota jemaat yang terdampak.