GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Menerima Undangan Hikmat

Terpublikasi Mon, 09 Sep 2024   

oleh:

Mazmur 125; Amsal 8:1-31; Matius 15:21-31

Selamat hari Sabtu.

Hikmat menuntun orang kepada hidup yang lebih baik, menjadikan mereka takut kepada Tuhan, dan menjadi orang yang bijaksana dalam hidup. 
Hikmat tak pernah menyembunyikan dirinya, bahkan menawarkan diri kepada siapapun. Amsal 8:1-3 (TB)  Bukankah hikmat berseru-seru, dan kepandaian memperdengarkan suaranya?
Di atas tempat-tempat yang tinggi di tepi jalan, di persimpangan jalan-jalan, di sanalah ia berdiri, di samping pintu-pintu gerbang, di depan kota, pada jalan masuk, ia berseru dengan nyaring: Hikmat memanggil siapa saja yang mau mendapat didikan (Ams. 8:4-31), dan memberikan dirinya ditemukan.

Bagi orang yang bersedia mendapat didikan, hikmat, pemazmur mengatakan mereka sebagai orang yang kokoh dan dijaga Tuhan. Mazmur 125:1-2 (TB)  Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya. Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya. Hidup sebagai orang berhimmat dituntun oleh Tuhan. Itulah yang terjadi kepada orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Kepada perempuan Kanaan Tuhan Yesus berkata; Matius 15:28 (TB)  Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. Juga banyak orang yang menerima dan menyaksikan mujizat Tuhan Yesus berbahagia. Matius 15:30-31 (TB)  Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.

Undangan hikmat selalu diberikan. Adakah kita mau menanggapi dan menerimanya? Berbahagialah kita yang bersedia menerimanya.

Doa:
Keluarga yang  saling terbuka dan percaya kepada Tuhan.