GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

MAMPU DUDUK DIAM MENANTI TUHAN

Terpublikasi Mon, 12 Nov 2018   

oleh:

Rut 4 : 7-22; Lukas 4 : 16-30

Selamat hari Rabu.

Identitas seseorang itu penting. Di bagian akhir kitab Rut barulah kita tahu apa hubungan antara perempuan Moab yang ikut Naomi, mertuanya dengan sejarah keselamatan. Bahwa melalui rahimnyalah lahir seorang bernama Obed, ayah Isai, ayah Daud yang nantinya akan menjadi raja, dan sampailah kepada Tuhan Yesus, sang juruselamat. Kisah dalam kitab Rut bukan cerita romantis tentang Boas dan Rut namun perjumpaan dan pertemuan mereka adalah lanjutan sejarah keselamatan. Tuhan Yesus sangat dikenal sebagai seorang rabi (guru) yang mengajar dengan baik. Oleh karena itu banyak orang yang menyukai dia. Orang Nazaret -tempat Tuhan Yesus bertumbuh setelah mengungsi ke Mesir; dan karena itu orang Kristen awal (dan sampai sekarang) disebut Nasrani- tentu senang dengan pengenalan ini. Hari itu Yesus sang rabi dari Nazaret berkotbah di Sinagoge (tempat ibadah orang Yahudi) Nazaret. Demi mendengar Yesus membacakan kitab Yesaya tentang penggenapan pertolongan Tuhan kepada umat-Nya, banyak orang percaya apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus. Lukas 4:21-23 (TB)  Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"

Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"Perkataan Tuhan Yesus yang menegaskan harapan orang-orang Nazaret, tempat Dia bertumbuh menjadikan mereka marah dan hendak melemparkan dia ke tebing. Perubahan sikap yang drastis ditunjukkan oleh orang-orang Nazaret kepada Tuhan Yesus padahal Tuhan Yesus hanya mengungkapkan apa yang sebenarnya ada dalam hati mereka. Mengetahui yang sebenarnya tentu memberi pengertian dan pemahaman baru kepada kita; tentang mengapa kisah Rut ditulis, mengapa Tuhan Yesus membuka isi hati orang Nazaret, dan kebenaran-kebenaran lain.

Bagaimana  kita menyikapinya? Apakah penuh dengan kemarahan? Atau dengan sabar menanti apa kebenaran yang Tuhan mau ungkapkan kepada kita? Bersabar dan bertekun adalah sikap yang penting ketika kita masih belum mengetahui apa maksud Tuhan dalam hidup kita, dan ketika kita tetsingkapkan, baiklah kita memohon Tuhan yang menolong kita menjalaninya.