Mazmur 36:6-11; Yeremia 3:19-25; 1 Korintus 7:1-7
Selamat hari Jumat.
Undangan Tuhan kepada pertobatan selalu diberikan kepada umat-Nya (Yer. 3 : 19). Namun sayangnya sekalipun mereka tahu Tuhan begitu mengasihi dan merancangkan apa yang baik untuk mereka (Jawa: mernahke), namun mereka tetap membelakangi Tuhan, beribadah kepada illah lain (band. Yer. 3 : 14-18 dengan 20-25). Kesetiaan umat mestilah hanya kepada Tuhan, itulah yang mau ditekankan, dan itu jugalah yang diingatkan oleh Paulus ketika ia mengingatkan jemaat tentang pernikahan; 1 Korintus 7:1-3 (TB) Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin, tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya. Sekalipun bukan berarti pernikahan hanya sekedar untuk menghindari percabulan tapi karena setiap orang punya karunia yang khas (1 Kor. 7 : 7), Paulus mengingatkan: dalam pernikahan suami dan istri perlu mempunyai dan menjaga : kesetiaan, sebagaimana kesetiaan mereka kepada Tuhan.
Karena itu mari kita menjaga kekudusan kita dalam iman, dan menjaga kekudusan rumah tangga kita dengan setia.
Doa :
Masyarakat yang tertib ketika bekerja di kantor dan belajar di sekolah.