Ams. 25 : 11 – 22; Rom. 12 : 9 – 21
Kendalikan jempolmu!
Selamat pagi.
Kita mengenal sebuah ungkapan: "Mulutmu harimaumu", artinya perkataan kita yang salah bisa berbalik menjadi masalah bagi kita sendiri, yang akhir-akhir ini menjadi "Jempolmu harimaumu", dengan orang mengetik dan upload di media sosial berita bohong atau men-share berita bohong (hoax). Penulis Amsal mengingatkan supaya perkataan kita mestilah menjadi hal yang manis; Amsal 25:11-12 (TB) Perkataan yang diucapkan tepat pada waktunya adalah seperti buah apel emas di pinggan perak. Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk telinga yang mendengar. Hidup ini pilihan. Hidup ini bisa menjadi baik atau buruk kita juga bisa menciptakannya. Di mana kita akan berdiri? Hidup sebagai orang beriman mestilah mempunyai landasan yang benar: kasih. Kasihlah yang mesti menggerakkan kehidupan kita sebagai orang beriman; kasih yang sudah diajarkan Kristus dalam hidup-Nya di dunia yang mencerminkan kasih Allah bagi dunia; Roma 12:9-12 (TB) Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa! Karena itu ingatlah tiap hari: setiap hari kendalikan hati dan pikiran; juga mulut, dan jempol kita supaya menjadi berkat bagi orang lain, dan jadikan kasih sebagai landasan pikir dan tindakan kita.
![[Logo MITRA]](/img/logomitra.png)
