Am. 5: 18-23; Mzm. 70; 1 Tes. 4: 13-18; Mat. 25: 1-13
Hidup ini belajar maka belajarlah dari hidup. Ya. Belajarlah dari hidup yang kita jalani. Ungkapan "keledai tidak jatuh ke dalam lubang yang sama" adalah ungkapan bagaimana keledai (yang dikatakan oleh manusia sebagai binatang yang bodoh), ia pun belajar dari kesalahannya. Bagaimana dengan manusia?
Bagi penulis kitab Amsal, ada saja manusia yang tidak mampu belajar dari hidupnya, karena itu ia berkata: Amsal 5:21-23 (TB) Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya. Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat. Tuhan melihat setiap perbuatan kita, juga kita yang tidak (mau) belajar dengan hidup yang kita jalani. Pemazmur mengajarkan supaya kita yang sadar akan segala kesalahan, kita mau bersegera memohon pertolongan Tuhan. Hidup ini singkat. Karena itu kita mesti memanfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk mengikut-Nya dalam hidup. Karena peringatan Paulus: 1 Tesalonika 4:16-17 (TB) Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
Kita masih ada di dalam dunia. Kita masih diberikan kesempatan itu. Karena itu berlakulah seperti lima gadis bijaksana yang mempersiapkan minyak dalam buli-buli mereka. Karena kita kedapatan sebagai orang yang belajar dari peringatan Tuhan Yesus; Matius 25:13 (TB) Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."