Zefanya 1: 7, 12-18; Mazmur 90: 1 – 12 ;1 Tesalonika 5: 1-11; Matius 25: 14-30
Selamat hari Minggu.
Siapakah yang rindu kedatangan Tuhan? Setiap orang menanti-nantikannya. Apakah semua orang menanti dengan senang? Atau dengan takut?
Kedatangan Tuhan adalah untuk menyatakan kebenaran. Bagaimana dengan orang yang hidupnya jauh dari kebenaran?
Itulah yang dinyatakan oleh pemazmur: Mazmur 90:7-8 (TB) Sungguh, kami habis lenyap karena murka-Mu, dan karena kehangatan amarah-Mu kami terkejut. Engkau menaruh kesalahan kami di hadapan-Mu, dan dosa kami yang tersembunyi dalam cahaya wajah-Mu. Kedatangan Tuhan suatu hal yang menggetarkan karena dosa dan kesalahan. Sama kedatangan sang tuan yang mempercayakan talenta kepada hamba-hambanya. Maka yang tidak menjalankannya merasa takut dan gentar (Mat. 25 : 24-25; band. Zef. 1 : 12-18).
Hidup ini adalah tanggung jawab yang Tuhan berikan kepada kita, sama seperti talenta yang Tuhan berikan kepada kita. Apakah kita mengembangkannya? Atau menguburnya dalam tanah?
Dengarlah nasehat Paulus kepada jemaat di Tesalonika; berjaga-jagalah (1 Tes. 5 : 8-10), dan dalam persekutuan: 1 Tesalonika 5:11 (TB) Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu seperti yang memang kamu lakukan.
Nantikanlah Tuhan dengan sukacita.
Doa :
Anggota jemaat memahami jika Majelis Jemaat belum mengadakan ibadah onsite.