Mazmur 139:1-6, 13-18; Hakim-hakim 2:6-15; 2 Korintus 10:1-11
Selamat hari Kamis.
Yosua menuntun umat Israel memasuki tanah Kanaan, mengajak mereka hanya berserah setia kepada Tuhan dan membagi tanah bagi setiap suku. Yosua meninggal, begitu pula mereka yang berserah setia kepada Tuhan (Hak. 2:6-10a), lalu keturunan mereka tak lagi menyembah kepada Tuhan. Mereka menyembah kepada Baal dan Asytoret (Hak. 2:10a-13). Tuhan murka namun Tuhan tetap menyayangi umat-Nya. Karena itu Tuhan mengangkat hakim untuk memimpin mereka sebagai pemimpin dan seklaigus mengajak orwng Israel setia kepada Tuhan (Hak. 2:14-16).
Paulus menuntun jemaat di mana ia pernah melayani atau jemaat yang meminta masukan Paulus dengan surat yang ia kirimkan. Sekalipun ada tuduhan bahwa Paulus adalah orang yang penakut ketika berhadapan muka dan lebih memilih untuk menulis surat, bagi Paulus tidaklah demikian.
2 Korintus 10:3, 7-11 (TB) Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.
Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu. Tetapi aku tidak mau kelihatan seolah-olah aku menakut-nakuti kamu dengan surat-suratku. Sebab, kata orang, surat-suratnya memang tegas dan keras, tetapi bila berhadapan muka sikapnya lemah dan perkataan-perkataannya tidak berarti. Tetapi hendaklah orang-orang yang berkata demikian menginsafi, bahwa tindakan kami, bila berhadapan muka, sama seperti perkataan kami dalam surat-surat kami, bila tidak berhadapan muka. Paulus menuntun umat melalui tulisannya supaya mereka percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Hidup orang beriman hendaklah mempercayakan diri kepada Tuhan. Dialah yang mengenal kita sedalam-dalamnya (Mzm. 139:1-6, 13-16), dan pikiran Tuhan yang tak terselami selalu memberikan yang terbaik bagi umat-Nya. Mazmur 139:17-18 (TB) Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
Tuhan itu setia kepada umat-Nya. Bahkah Dia memberikan yang terbaik dalam hidup-Nya untuk menebus manusia. Tidakkah kita bersyukur atas kebaikan Tuhan?
Doa:
Kaum muda menyadari mempersiapkan diri sebagai pemimpin sejak dini.