GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

JANGAN SOMBONG!

Terpublikasi Thu, 09 Mar 2017   

oleh:

Mik. 7 : 18 – 20; Rom. 3 : 21 – 31

Selamat pagi.

Sombong adalah sifat yang mau menunjukkan dirinyalah yang menonjol. Apakah ini monopoli orang yang belum beriman? Ternyata tidak. Kita sering melihat, mendengar atau membaca bahwa orang berimanpun seringkali menjadi sombong rohani karena merasa yang paling dekat dengan Tuhan, paling selamat dan beriman karena kemampuannya sendiri. Padahal, benarkah? Inilah pengakuan Mikha tentang Tuhan:
Mikha 7:18 (TB)  Siapakah Allah seperti Engkau yang mengampuni dosa, dan yang memaafkan pelanggaran dari sisa-sisa milik-Nya sendiri; yang tidak bertahan dalam murka-Nya untuk seterusnya, melainkan berkenan kepada kasih setia? Itulah Tuhan yang mengasihi kita. Dia tidak pernah lupa kepada kita. Kasih-Nya tak terbatas. Bahkan Dia mengampuni kita. Dia rindu supaya setiap kita kembali kepada-Nya; bertobat dan mengikuti langkah-Nya. Mampukah kita dengan kekuatan kita sendiri kembali kepada-Nya? Roma 3:23 (TB)  Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, Perbuatan dosa mengakibatkan kita kehilangan kemuliaan Allah. Lalu apa yang kita lakukan? Kalau memgandalkan diri kita sendiri, kita tak mampu. Lalu?

Syukur kepada Allah: Roma 3:24-25 (TB)  ..... dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 
Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. Kasih karunia Allah-lah yang menyelamatkan kita. Dia memulihkan dengan baik kita dari kehidupan lama menuju kehidupan baru di dalam Dia. Jadi, Paulus mengingatkan kepada kita bahwa hidup baru kita karena iman, bukan perbuatan : Roma 3:28-30 (TB)  Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. Jadi, jangan kita sombong. Kita diselamatkan karena Dia yang memberikan iman dalam kita. Kita kuat beriman karena Tuhan yang selalu menolong.