Pengkotbah 2 : 1-11; 1 Korintus 2 : 1-10
Selamat hari Jumat.
Jika ditanya: untuk apa orang bekerja? Maka kebanyakan orang mengatakan untuk mencari uang. Jika ditanya lagi: untuk apa mencari uang? Maka biasanya akan dikatakan: untuk makan, keluarga dan berbagai jawaban yang lain. Namun, jika ditanya: mengapa kita bekerja terus menerus, bahkan tanpa henti setelah kita mendapat uang? Kapan kita menikmati semuanya? Itulah yang ditanyakan oleh Pengkotbah ketika ia mengatakan: segala sesuatu sia-sia. Pengkhotbah 2:11 (TB) Ketika aku meneliti segala pekerjaan yang telah dilakukan tanganku dan segala usaha yang telah kulakukan untuk itu dengan jerih payah, lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin; memang tak ada keuntungan di bawah matahari. Tidakkah kita berhenti sejenak untuk tidak hanya berkutat dengan yang ada di dunia namun juga memperhatikan dan kemudian mengingat siapa yang memungkinkan kita mempunyai pekerjaan? Siapa yang memungkinkan kita hidup di dunia? Berhenti sejenak dari rutinitas kita dan tidak terjebak/ diperhamba oleh pekerjaan (atau tujuan kita: uang) menjadikan kita sadar dan menyadari siapakah kita. Dan mari kita ingat: 1 Korintus 2:7, 9 (TB) Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Ya. Tuhan menyediakan berkat yang kita perlukan. Dengan pekerjaan memang kita mendapatkannya namun jangan sampai kita dibelenggu oleh pekerjaan kita.