Mazmur 105:1-11, 37-45; Kejadian 22:1-19; Ibrani 11:1-3, 13-19
Selamat hari Selasa.
Ishak adalah anak yang dijanji oleh Tuhan dan dinantikan sejak lama. Bahkan Ishak diberikan ketika Abraham dan Sara sudah lanjut usia. Oleh karena itu tentu mereka sayang kepada Ishak. Dan tentu Abraham terkejut ketika Tuhan memintanya untuk mempersembahkan Ishak anaknya (Kej. 22:2). Namun, Abraham tetap pergi ke gunung Moria untuk mempersembahkan Ishak. Tuhan sedang menguji iman Abraham: lebih kasih mana antara Tuhan dan Ishak?
Kejadian 22:12 (TB) Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."Kadang permintaan Tuhan kepada kita adalah permintaan yang sulit seperti permintaan Tuhan kepada Abraham. Memilih diantara dua yang sebenarnya susah untuk dipilih, dan akhirnya Tuhan menyediakan seekor domba jantan ganti Ishak, dan dengan kesetiaan itu semua orang mendapat berkat dari Abraham dan keturunannya (Kej. 22:16-19).
Abraham punya iman kepada Tuhan. Dan, bukankah itu yang dikatakan oleh penulis kitab Ibrani?
Ibrani 11:1 (TB) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Dan ditegaskan selanjutnya; Ibrani 11:17-19 (TB) Karena iman maka Abraham, tatkala ia dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia, yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal, walaupun kepadanya telah dikatakan: "Keturunan yang berasal dari Ishaklah yang akan disebut keturunanmu."Karena ia berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.
Iman mengarahkan Abraham bertindak dalam hidupnya. Dengan imanpun kita sebagai orang percaya dimampukan untuk melewati berbagai pencobaan dalam hidup, dan Tuhan pasti menolong.
Doa:
Gereja yang membantu masyarakat dengan berbagai program pembedayaan masyarakat.
