Yesaya 7:10-16; Mazmur 80:1-8, 18-20; Roma 1:1-7; Matius 1:18-25
Selamat Hari Minggu Adven keempat.
Ketika mengalami kesulitan, masalah, pergumulan, siapa sumber pertolongan kita?
Ketika Ahas menghadapi peperangan dengan Asyur, ia merasa gentar namun ketika diajakkan oleh Yesaya untuk meminta tanda kepada Tuhan, Ahas tidak mau (Yes. 7:10-12). Karena itu Tuhan akan memberikan pertanda dari pertolongan-Nya (Yes. 7:13-16). Tidakkah kepercayaan kepada Tuhan diingatkan menjadi landasan dari hidup mengikut Tuhan?
Mazmur 80:17-19 (TB) (80-18) Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu itu, (80-19) maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarkanlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu. (80-20) Ya TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat. Ini yang mesti diingat oleh setiap orang percaya. Karena pertolongan Tuhan itu tidak selalu instan (seperti yang kita minta). Pertolongan Tuhan diberikan tepat pada waktunya.
Mimpi Yusuf mengajaknya untuk menjalani hidup di dalam karya kasih Tuhan yang menyelamatkan dunia, dan dari pertimbangannya, Yusuf akhirnya mau mengikut Dia (band. Mat. 1:18-25). Karya yang memang sulit dipahami oleh manusia namun merupakan karya Allah bagi dunia. Roma 1:2-4 (TB) Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. Paulus menegaskan karya kasih Roh Kudus dalam berita kelahiran Yesus yang menjadi juruselamat dunia.
Ikutlah selalu jalan dan kehendak Tuhan dalam hidup kita. Percayalah Dia merancangkan apa yang baik.
Doa :
Jemaat yang sudah melakuan kegiatan ibadah dan kegiatan lain di masa normal baru.