Mazmur 119:89-96; Yeremia 36:11-26; 2 Korintus 7:2-12
Selamat hari Selasa.
Firman Tuhan mempunyai kekayaan yang luar biasa. Darinya kita mendapat didikan, hikmat, penghiburan, kekuatan dan teguran. Barangsiapa menerima semuanya itu merupakan hal yang memberi arah hidup. Mazmur 119:92-93 (TB) Sekiranya Taurat-Mu tidak menjadi kegemaranku, maka aku telah binasa dalam sengsaraku. Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku.
Namun sayangnya itu tidak terjadi kepada raja Yoyakim. Ketika ia mengetahui perkataan Yeremia yang ditulis oleh Barukh, yang pernah dibacakan di hadapan jemaat (Yer. 36 : 10), raja membakarnya di perapian musim dingin sekalipun beberapa orang mendesak supaya tidak membakar kitab itu, raja tidak mengindahkan (Yer. 36: 21-26). Berbeda dengan Yoyakim, orang Korintus ketika ditegur oleh Paulus memang awalnya berduka namun akhirnya mereka sadar kebenaran surat Paulus. 2 Korintus 7:11 (TB) Sebab perhatikanlah betapa justru dukacita yang menurut kehendak Allah itu mengerjakan pada kamu kesungguhan yang besar, bahkan pembelaan diri, kejengkelan, ketakutan, kerinduan, kegiatan, penghukuman! Di dalam semuanya itu kamu telah membuktikan, bahwa kamu tidak bersalah di dalam perkara itu.
Mari kita selalu bersyukur untuk firman Tuhan bagi kita, apakah untuk menghibur, menguatkan, meneguhkan atau menegur sekalipun karena Firman Tuhan berharga bagi kita (band. Mzm. 119 : 96).
Doa :
Kesadaran menjaga diri berarti menjaga Indonesia dari persebaran yang meningkat lagi.