Kel. 12 : 1 – 13; Kis. 8 : 26 – 40
Perayaan Paskah Israel diawali dengan pemilihan korban yang tepat, waktu yang tepat dan tindakan yang tepat. Mengoleskan darah anak domba pada kedua tiang pintu dan ambang atas pintu rumah sebagai tanda umat Tuhan. Keluaran 12:13 (TB) Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir. Korban yang dimaksudkan dalam kitab Nabi Yesaya (Yes. 53: 7-8) tidak bisa dipahami oleh sida-sida Ethiopia yang menjadi proselit (orang beragama Yahudi yang bukan dari bangsa Yahudi dengan sunat sebagai tandanya). Ia bingung dengan apa yang dimaksudkan: siapakah domba yang dibawa ke pembantaian? Stefanus diutus Tuhan untuk memberi penjelasan kepada sida-sida Ethiopia bahwa yang dinubuatkan adalah Yesus, Tuhan dan juruselamat. Kisah Para Rasul 8:35-37 (TB) Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"[Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah."] Dan sida-sida itu menjadi percaya.
Yesus adalah pokok selamat yang Allah tentukan bagi manusia. Keselamatan oleh-Nya pertama kali ditandakan dengan anak domba yang yang tepat sebagai tanda keselamatan Israel yang darahnya di oleskan di tiang pintu dan ambang atas pintu rumah umat Tuhan, dan Tuhan menyelamatkan mereka. Anak Domba Allah yang tepat sebagai keselamatan dari Tuhan ada dalam diri Tuhan Yesus Kristus, dan kita diselamatkan oleh karya kasih-Nya. Keselamatan-Nya adalah kini dan nanti. Karena itu sebagai umat yang diselamatkan dengan darah-Nya yang mahal, kita menghargai keselamatan yang sudah Tuhan berikan dengan terus setia dan taat kepada-Nya.