Mazmur 126; Habakuk 3 : 13 – 19; Matius 21 : 28 - 32
Selamat hari Sabtu.
Peziarahan hidup manusia tidak mengandaikan semuanya baik dan mulus. Selalu ada masa sulit dan bergumul dalam hidup ini. Dan itu dijalani dengan percaya bahwa Tuhan tak pernah meninggalkan kita, dan tetap bertekun di dalamnya. Itulah yang juga dialami oleh penulis kitab Habakuk ketika umat di masa sulit hidup mereka. Habakuk 3:17-19 (TB) Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku. ALLAH Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti kaki rusa, Ia membiarkan aku berjejak di bukit-bukitku. (Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi). Masa yang sulit bukan alasan untuk lari dari Tuhan. Masa bergumul bukan berarti menjadi kesempatan kita tak lagi mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.
Perumpamaan Tuhan Yesus tentang dua anak; yang sulung berkata "ya" tapi tidak melakukan sedang yang kedua berkata tidak mau lalu menyesal lalu melakukan (Mat. 21 : 28-30) menunjukkan kepada kita bagaimana kita mestinya belajar terus melakukan apa yang Tuhan kehendaki dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan.
Doa :
Penanganan pandemi bersama-sama dalam kawasan.