Mazmur 16; Kidung Agung 8:6-7; Yohanes 20:11-20
Selamat hari Sabtu.
Rasa cinta bisa diungkapkan dengan berbagai macam cara. Cara mengungkapkan cinta yang beragam itu tergantung bentuk cinta itu. Rasa kehilangan para murid mengakibatkan reaksi yang berbeda setelah bertemu dengan Tuhan Yesus. Maria Magdalena yang ingin memeluk karena tidak ingin Tuhan Yesus pergi lagi (Yoh. 20: 16-17), para murid yang kelu dan takut karena rasa kehilangan yang mendalam dan bersuka ketika tahu Tuhan Yesus bangkit (Yoh. 20:19-20). Bagaimana kita menggambarkan cinta kepada Tuhan? Cinta yang posesif (ingin memiliki untuk dirinya sendiri), atau kehilangan mendalam sampai merasa takut?
Pemazmur dan penulis kitab Kidung Agung mengingatkan cinta kepada Tuhan adalah cinta yang dewasa; yang selalu mau belajar untuk mencinta dalam segala keadaan (band. Mzm. 16:6-7), dan cinta kepada Tuhan tidak pernah padam. Kidung Agung 8:6-7 (TB) — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Seberapa besar kita mencintai Tuhan? Seperti apa kita mencintai-Nya?
Doa :
Keluarga hidup bersih di masa new normal.