Pengkotbah 1 : 2, 12-14, 2 : 18-23; Mazmur 49 : 2-13; Kolose 3 : 1-11; Lukas 12 : 13-21
Selamat hari Minggu.
Hidup manusia penuh dengan rutinitas sehingga orang terjebak dalam cepatnya roda perputaran kehidupan dunia. Semuanya menjadi lelah dan makin tak berdaya. Bukankah itu yang terjadi dalam hidup manusia? Apalagi di kota-kota besar. Orang makin tak mempunyai waktu bahkan untuk dirinya sendiri, apalagi untuk Tuhan. Oleh karena itu penulis kitab Pengkotbah menyatakan: segala sesuatu di dunia ini; di bawah langit hanyalah sia-sia. Pengkhotbah 2:22-23 (TB) Apakah faedahnya yang diperoleh manusia dari segala usaha yang dilakukannya dengan jerih payah di bawah matahari dan dari keinginan hatinya?
Seluruh hidupnya penuh kesedihan dan pekerjaannya penuh kesusahan hati, bahkan pada malam hari hatinya tidak tenteram. Ini pun sia-sia. Lalu, apa yang perlu dilakukan oleh manusia ketika apa yang dilakukan hanyalah sia-sia, entahkah mereka yang berhikmat atau yang tidak? Dan pemazmur mencatat: Mazmur 49:12 (TB) (49-13) Tetapi dengan segala kegemilangannya manusia tidak dapat bertahan, ia boleh disamakan dengan hewan yang dibinasakan.
Jadi, apa yang harus diperbuat manusia jika yang di bawah langit ini semua menuju kepada kesia-siaan?
Kepada seorang yang meminta Tuhan Yesus supaya menegur saudaranya berbagi warisan dengannya, Tuhan Yesus menjawab: Lukas 12:15 (TB) Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."Harta memang diperlukan dalam hidup namun, ingatlah: dia jangan dianggap sebagai segala-galanya dalam hidup manusia. Jangan itu menjadi yang utama; menjadi "tuhan" dalam hidup manusia. Itu kesia-siaan. Lukas 12:20-21 (TB) Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah."Mari kita menjadi orang yang kaya di hadapan Allah, yaitu dalam hal mengasihi Tuhan dan sesama kita. Kolose 3:1-4 (TB) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
Sebagai orang yang sudah diselamatkan maka mereka harus mematikan perbuatan dosa dan membuang apa yang buruk dan menjadi manusia baru dalam Kristus. Kolose 3:9-11 (TB) Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
Mari menjadi manusia baru yang mencari perkara di atas langit, dan bukan yang di bawah langit.
Doa:
Berproses ke arah Kristus yang benar setiap hari.