GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

CARA PANDANG

Terpublikasi Thu, 16 Aug 2018   

oleh:

Kej. 45 : 1-15; Kis. 7 : 9-16

Setiap orang mempunyai masa lalu; entah menyenangkan atau menyedihkan. Yang perlu kita lakukan adalah: bagaimana kita memahami dan menghayati masa lalu kita? Kejadian 45:8-9 (TB)  Jadi bukanlah kamu yang menyuruh aku ke sini, tetapi Allah; Dialah yang telah menempatkan aku sebagai bapa bagi Firaun dan tuan atas seluruh istananya dan sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. Segeralah kamu kembali kepada bapa dan katakanlah kepadanya: Beginilah kata Yusuf, anakmu: Allah telah menempatkan aku sebagai tuan atas seluruh Mesir; datanglah mendapatkan aku, janganlah tunggu-tunggu.

Pengakuan Yusuf melegakan hatinya namun sekaligus mengejutkan dan menakutkan bagi saudara-saudaranya. Namun pandangan Yusuf terhadap masa lalunya yang pahit namun ia percaya bahwa Tuhanlah yang merancang hidupnya menjadikan ia mampu memandang kesengsaraan yang ia alami sebagai bagian dari rancangan Tuhan. Dan itulah yang ditegaskan oleh Stefanus dalam pembelaannya di hadapan Mahkamah Agama bahwa segala yang dirancangkan buruk dijadikan indah/ baik di tangan Tuhan; Kisah Para Rasul 7:9-10 (TB)  Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 

Bagaimana kita memandang masa lalu dan masa kini kita? Apakah kita akan menyalahkan orang lain atau bahkan menyalahkan Tuhan atas apa yang buruk pada kita? Apakah kita akan menepuk dada dan mengatakan semua yang terjadi adalah karena kemampuan/ kepintaran/ kekuatan kita atas apa yang kita anggap sukses? 
Ingatlah: semuanya karena Tuhan punya rencana dan rancangan dalam hidup kita dan rancangan-Nya pasti rancangan yang baik.