GKI Sinode Wilayah Jawa Tengah

Login
Remember me

Bolehkah Menjadi Kaya?

Terpublikasi Wed, 25 Sep 2019   

oleh:

Amos 6 : 1, 4-7; Mazmur 146; 1 Timotius 6 : 6-19; Lukas 16 : 19-31

Selamat hari Minggu.

Kapan perjalanan mobil berbahaya? Saat jalan berbatu? Saat jalan berkelak-kelok? Saat hujan? Perjalanan berbahaya ketika kita berada di jalan yang lurus dan mulus. Ketika mulai nyaman, dan mengantuk. Rasa nyaman dan aman yang dirasa oleh orang Israel karena tak ada serangan bangsa lain, justru menjadikan mereka menjadi tak peduli dengan orang lain, dan terbuai dengan kenikmatan. Berbeda dengan Tuhan. Selain Dia mencipta dunia ini, Tuhan justru memberikan kekuatan kepada yang lemah. Mazmur 146:5, 7-8 (TB)  Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung, TUHAN membuka mata orang-orang buta, TUHAN menegakkan orang yang tertunduk, TUHAN mengasihi orang-orang benar. Kasih Tuhan begitu besar kepada mereka yang tersisih dan terbuang.

Melalui kisah Lazarus dan orang kaya, Tuhan Yesus menegaskan: bagaimana semestinya sikap manusia kepada sesamanya: mempedulikan keadaan orang lain di hadapannya; hal yang tak pernah dilakukan orang kaya yang membiarkan Lazarus hanya memakan sisa dari meja orang kaya itu (Luk. 16 : 21). Ketidakpeduliannya tak mampu menolong orang kaya itu sampai kepada Abraham. Dalam hidup di dunia, apa kuncinya?
1 Timotius 6:6 (TB)  Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Dan ketika manusia tergoda untuk menjadi kaya (kaya menjadi tujuan, bukan alat), maka Paulus mengingatkan: 1 Timotius 6:9-10 (TB)  Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Ketika menjadi kaya adalah tujuan maka yang terjadi: hidup seseorang dikuasainya. Bagi kita, apa yang perlu kita kejar?
1 Timotius 6:11-12 (TB)  Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.

Mari kita berlomba mendapatkannya dengan melakukannya dalam hidup.

Doa:
Menjalani hidup mengikut Tuhan dengan benar.