Amsal 23 : 1-11; Roma 11 : 33-36
Selamat hari Kamis.
Penulis kitab Amsal mengingatkan kepada kita supaya kita bertindak hati-hati dan bijaksana. Amsal 23:8-9 (TB) Suap yang telah kaumakan, kau akan muntahkan, dan kata-katamu yang manis kausia-siakan. Jangan berbicara di telinga orang bebal, sebab ia akan meremehkan kata-katamu yang bijak. Bertindak bijaksana kepada semua orang itu penting sehingga kita tidak terjerat dengan perkataan kita sendiri, dan tidak disesatkan oleh kata-kata orang fasik. Lalu kepada siapa kita bersandar? Kepada siapa kita menaruh harap? Paulus dalam kitab Roma mengingatkan kepada kita: Roma 11:33-36 (TB) O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Ya. Kepada Tuhanlah kita bersandar karena Dialah sumber kehidupan dan pengharapan kita. Kepada Tuhanlah kita berlaku benar dan menaruh pengharapan kita kepada-Nya karena Dialah yang benar dan tidak berjiwa penipu.
Doa:
Diberikan hikmat dalam setiap langkah.