1 Raj. 18: 1-18; Ef. 6: 10-17
Hidup benar di antara orang-orang yang tidak benar bukanlah hal yang gampang. Salah sedikit kita tergelincir untuk melakukan yang jahat juga. Obaja berhasil menjaga keseimbangan itu. Sebagai pegawai Ahab, ia tetap bertindak arif dan bijaksana. Ia tetap setia hanya kepada Tuhan. Ia menyembunyikan seratus nabi Tuhan dan memberikan kebutuhan mereka (1 Raj. 18: 4). Ia juga bertindak dengan pertinbangan yang matang ketika Elia menyuruhnya memberitahu Ahab. Hidup yang arif dan bijaksana tentu perlu dimiliki oleh setiap kita. Kita perlu cerdik (bukan licik) dalam menghadapi berbagai macam kehidupan kita.
Mengambil gambaran tentang prajurit, Paulus mengajak jemaat Efesus selalu siap sedia mengenakan perlengkapan rohani (Ef.6: 13-17). Efesus 6:10-12 (TB) Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Sudahkah kita mengenakannya selalu?