Mazmur 84; 1 Raja-raja 6: 1-4, 21-22; 1 Korintus 3: 10-23
Selamat hari Senin.
Pandemi sudah hampir setahun dan ada diantara kita yang selama itu juga kita tidak beribadah di gereja. Tentu ada rasa rindu untuk bersekutu bersama. Di masa pandemi ini, apakah berarti kita tak bersekutu dengan Allah? Tentu tidak. Kita tetap bersekutu dengan Allah dan sesama sekalipun secara daring. Kita yakin Roh Kudus menyertai kita. Rasa rindu seperti kita itulah kurang lebih yang dialami oleh pemazmur yang rindu untuk beribadah di Bait Allah (bagi orang Yahudi, Bait Allah adalah pusat ibadah mereka) sehingga mereka berkata: Mazmur 84:4 (TB) (84-5) Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Sela
Kerinduan itu diwujudkan oleh Salomo (1 Raj. 6 : 1-4, 21-22) bagi Israel. Bersekutu dengan Tuhan entah daring (online) atau luring (onsite) adalah kerinduan kita semua, umat Tuhan. Kita tentu berusaha melakukannya dalam hidup kita. Paulus mengumpamakan hidup orang beriman adalah suatu bangunan. Apa dasarnya?
1 Korintus 3:11 (TB) Karena tidak ada seorang pun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Dan kita semua membangun di atasnya dengan bahan-bahan yang kita miliki dan Paulus menegaskan : 1 Korintus 3:16 (TB) Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
Jadi, sebagai umat Allah miliki kerinduan untuk selalu bersekutu dengan Tuhan dalam hidup kita.
Doa :
Semangat dan kekuatan untuk petugas medis dan para medis untuk menangani covid-19.
