Yer. 10 : 17-25; Kis. 17 : 16-31
Penyesalan itu datangnya pasti di akhir. Itu suatu kenyataan ketika orang melangkah dalam hidupnya. Ketika ia diperingatkan, ketika dengan ngotot bicara atau mengambil keputusan; dan ternyata salah; barulah orang menyesal. Atas semua yang terjadi kepada hancurnya Yehuda, dan mereka dibawa sebagai tawanan, barulah dinyatakan penyesalan. Mengapa? Yeremia 10:21 (TB) Sungguh, gembala-gembala sudah menjadi bodoh, mereka tidak menanyakan petunjuk TUHAN. Sebab itu mereka tidak berbahagia dan seluruh binatang gembalaan mereka cerai-berai. Ya. Karena mereka meninggalkan Tuhan. Semuanya diawali dari contoh dan prilaku pemimpin mereka yang serong dan tidak mau percaya kepada Tuhan dan lebih memilih kepada illah-illah lain. Oleh karena itu mereka tidak memimpin dengan benar sehingga rusaklah hidup di Yehuda.
Bagaimana hidup kita? Dengan apa kita menjalani hidup? Kepada siapa kita percaya? Ketika Paulus sampai di Atena, ia melihat dengan sedih kota yang dipenuhi berhala. Dalam kesedihannya ia bercakap dengan orang Yahudi, orang Kristen dan orang di pasar (kebiasaan orang pada waktu itu membentuk kelompok kecil untuk berdebat, dan jikalau debat itu menarik maka semakin banyaklah peminatnya). Oleh karena apa yang dikatakan dianggap berbeda, maka orang-orang Atena meminta kepada Paulus untuk menguraikan apa yang ia katakan, dan biasanya akan didebat oleh yang lain untuk didiskusikan untuk mencari siapa yang menang berdebat. Paulus justru mempergunakan kesempatan itu sebagai panggung untuk bersaksi tentang Yesus yang ia wartakan; bahwa Dialah yang dinanti dunia, dan dengan kuasa-Nya dunia diselamatkan. Banyak orang sibuk mencari bagaimana dan di mana kita bersaksi tentang siapa yang kita percaya. Kita sudah lupa dan seakan kita harus "setting" panggung untuk bersaksi padahal bukankah hidup kita ini juga adalah merupakan kesaksian kepada orang lain tentang Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita?
Bersaksilah dalam hidup kita lewat perkataan dan perbuatan kita; tunjukkan: siapa Yesus dalam hidupmu. Nyatakan bahwa Dia yang patut dipercaya dan diandalkan.