Yes. 63: 15-19; Kis. 14: 19-28
Apakah ada di dunia ini yang tersembunyi dari Tuhan? Pastilah tidak ada. Tuhan adalah yang mahatahu dari segala yang terjadi atas kita, manusia. Oleh karena itu penulis kitab Yesaya berseru kepada Tuhan: Yesaya 63:16 (TB) Bukankah Engkau Bapa kami? Sungguh, Abraham tidak tahu apa-apa tentang kami, dan Israel tidak mengenal kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami; nama-Mu ialah "Penebus kami" sejak dahulu kala. Dari pengakuan itulah maka penulis mengharapkan pertolongan Tuhan, ketika mereka dalam kesesakan.
Sikap yang semata-mata menggantungkan hidup dan kehidupan kita kepada Tuhan, inilah yang patut kita miliki sebagai umat karena di luar Dia, kita tidak akan pernah mampu berbuat apa-apa. Pemberitaan Injil bukanlah tergantung kepada orang per orang. Pekabaran Injil tergantung semata-mata hanya kepada Tuhan, dan itulah yang terjadi kepada Paulus dan Barnabas. Dari kota ke kota, dari suatu tempat ke tempat yang lain, mereka berdua selalu membawa Injil untuk diwartakan. Dengan kuasa Tuhan, maka banyak sekali orang menjadi percaya. Apa yang harus mereka lakukan? Apa yang terjadi di Listra, Ikonium dan Antiokhia, mencerminkan bagaimana mereka menjaga iman percaya mereka: Kisah Para Rasul 14:22-23 (TB) Di tempat itu mereka menguatkan hati murid-murid itu dan menasihati mereka supaya mereka bertekun di dalam iman, dan mengatakan, bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah kita harus mengalami banyak sengsara. Di tiap-tiap jemaat rasul-rasul itu menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan setelah berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber kepercayaan mereka.
Iman yang tetap berkobar untuk terus percaya hanya kepada Dia, dipelihara dalam persekutuan orang percaya supaya sekalipun mereka mengalami sengsara, jemaat tetap dikuatkan. Bagaimana ketika kita menghadapi pergumulan, masalah, penderitaan dalam hidup? Apakah kita tetap bersandar kepada Dia dan tetap dalam persekutuan untuk saling menjaga iman percaya kita? Teguhlah beriman dan peliharalah hidup kita dalam persekutuan.