Yes. 35 : 4-7; Mzm. 146; Yak. 2 : 1-17; Markus 7 : 24-37
Berbagai peristiwa di dunia bisa saja menjadikan hati kita menjadi tawar dan tak berpengharapan lagi kepada Tuhan. Peristiwa duka, kecewa, merasa Tuhan tidak hadir dalam pergumulan kita dan banyak lagi menjadikan kita tak berpengharapan. Di saat itulah diperlukan semangat; baik dari dalam diri kita maupun orang lain untuk mengingatkan: ada pengharapan di dalam Tuhan. Yesaya 35:4 (TB) Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: "Kuatkanlah hati, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan pembalasan dan dengan ganjaran Allah. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!" Pengingat bahwa sebenarnya Tuhan hadir dalam setiap peristiwa hidup kita menjadikan kita kembali dikuatkan, dan tidak tawar hati.
Pemazmur mengingat: Tuhan adalah satu-satunya pertolongan kita; Mazmur 146:1-2, 5, 10 (TB) Haleluya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Aku hendak memuliakan TUHAN selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. Berbahagialah orang yang mempunyai Allah Yakub sebagai penolong, yang harapannya pada TUHAN, Allahnya: TUHAN itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-temurun! Haleluya! Ya. Tuhan adalah tempat perlindungan satu-satunya bagi hidup bagi seluruh makhluk. Dialah pencipta langit, bumi dan segala isinya. Seorang ibu mendengar Yesus yang berkuasa atas segala penyakit dan kelemahan dunia datang ke daerah Tirus. Markus 7:25-26 (TB) Malah seorang ibu, yang anaknya perempuan kerasukan roh jahat, segera mendengar tentang Dia, lalu datang dan tersungkur di depan kaki-Nya. Perempuan itu seorang Yunani bangsa Siro-Fenisia. Ia memohon kepada Yesus untuk mengusir setan itu dari anaknya.
Seorang Siro Fenesia; dia bukan orang Yahudi-orang yang sebangsa dengan Tuhan Yesus. Apakah dia bisa ditolong dari kesulitannya? Karena imannya, anaknya menjadi sembuh (Markus 7 : 28-30). Demikian juga di daerah Dekapolis. Seorang yang tuli dan gagap oleh karena imannya dan iman saudara-saudaranya, ia disembuhkan (Markus 7 : 31-35). Keduanya bukan daerah Yahudi namun mengapa Tuhan Yesus menyembuhkan mereka? Karena iman mereka kepada Tuhan.
Penulis kitab Yakobus mengingatkan supaya iman itu terus dikuatkan dalam hidup kita namun juga diamalkan kepada semua orang tanpa memandang muka sehingga kasih kepada Allah maupun kasih kepada sesama benar-benar terwujud dalam hidup kuta karena; Yakobus 2:17 (TB) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
Berimanlah kuat dan teguh, lakukanlah itu dalam perbuatan kita kepada Tuhan dan sesama tanpa memandang muka.